(Bukan) Review Insidious: The Last Key

https://78.media.tumblr.com/da16a342c999519e0bfee0f1045a3dbf/tumblr_nragip3p301ua1i0uo1_500.png

Disclaimer: Tulisan ini ga pake gambar dari film karena saya ogah buka malem-malem ada bayangan-bayangan di belakang Elise).

Saya bukan penggemar horor. Apalagi buatan lokal. Tapi berhubung saya pernah nonton Insidious 1 dan menurut saya ga serem (tapi tegang) karena hantunya ga nongol ngagetin serta ceritanya bagus saya setuju menonton yang ke 4. Selain itu kata temen, hantu dari negeri bule ga mungkin iseng naik pesawat hanya nakutin kita. Ok. Berangkat. (Insidious 2 dan 3 ga lihat karena ga ada temen nonton kayaknya. Horor ga asik dilihat sendiri)

Setelah menempuh hujan badai, pake acara digigit tikus saat mengantri titipan seblak untuk teman di kantor, akhirnya sampai di bioskop. Nyampenya telat, masih bawa seblak, untung tiketnya udah di beli Mbak Ning. Filmnya sudah mulai beberapa menit, tapi masih ngerti apa yang terjadi. Pas mau duduk, Mbak Ningnya terlonjak kaget. Oke, sepertinya udah tegang di awal. Meyakinkan.

Film dimulai dengan flash back ke masa lalu Elise. Masa kanak-kanaknya sangat menyedihkan karena dia punya kemampuan supranatural dan ayahnya tidak menyukai kemampuan tersebut sehingga dia sering dianiaya. Puncaknya adalah saat dia di kurung dalam sebuah ruangan, dan mendengar suara untuk membuka pintu, yang berakibat roh tersebut merasuki Elise dan membuat Ibunya terbunuh saat akan menolong dia.

Kembali ke masa sekarang (2010), Elise terbangun dari mimpinya, dan mengingat-ingat roh dari masa kecilnya. Dimasa sekarang, Elise bekerja sama dengan dua asisten yaitu Tucker dan Specs. Elise lalu menerima sebuah telepon yang memohon bantuannya untuk mengusir roh di rumahnya. Saat mendengar alamat rumah yang akan dia tuju, dia langsung menolak karena itu adalah rumah masa kecilnya. Tetapi, beberapa jam kemudian (udah malam gitu), dia memutuskan untuk berangkat dan menolak mengajak duo asistennya. Yang tentu saja tidak mereka patuhi.

https://orig00.deviantart.net/0d26/f/2013/348/0/b/insidious__tucker_and_specs_by_greenteaduck-d6xzpks.png

Setelah tiba di rumah tersebut, memulai melihat-lihat dan malam hari melakukan "survey pendahuluan", mulai terjadi hal-hal aneh. Seperti roh wanita yang tidak bisa dilihat Elise, tapi muncul di layar, dan tiba-tiba menampakkan diri sambil teriak "Help Her" dan nyolong peluit. Perjalanan cerita mulai berjalan memecahkan misteri help who. Di sinilah salah satu twist film ini dimulai. Dibalik sebuah pintu yang disamarkan menjadi tembok terdapat sebuah ruangan yang berisi tahanan dari pemilik rumah. Jadi sebenarnya ada roh jahat? Atau sebenarnya Roh baik yang minta pertolongan membebaskan tahanan?

Kisah Elise disini tidak hanya berurusan dengan roh-roh, tetapi juga ada masalah keluarga yang belum terselesaikan. Elise meninggalkan rumah, meninggalkan adiknya Christian bersama ayahnya yang abusive. Hal ini membuat Adiknya marah, sehingga melarang keluarganya berhubungan dengan Elise. Untuk memancing sentimen masa kecil Christian, Elise menunjukkan foto peluit pemberian Ibu mereka yang hilang saat Christian masih kecil. Hal ini membuat Christian mengajak kedua anak gadisnya mencari peluit tersebut yang berakibat salah seorang anak perempuannya bertemu roh dan tidak sadarkan diri.

Elise berusaha menolong keponakannya tetapi rohnya malah terjebak di tahanan. Dalam tahanan Elise bertemu roh ayahnya dan pemegang kunci tahanan yang ternyata mempengaruhi ayahnya sehingga menjadi orang yang abusive. Dengan bantuan keponakannya (yang satu lagi, Imogene), Elise berhasil memanggil ibunya dengan peluit yang membantu mereka mengusir roh pemegang kunci dengan lampunya (sempat terpikir Lily Potter versi dunia lain)

*********
Bagaimana pendapat saya yang tidak suka horor ini?

Awal film menegangkan, rohnya tidak vulgar muncul sama seperti Insidious 1, jadi saya sudah mulai pegangan ke Mbak Ning. Pas pertengahan saya sudah mulai bingung dengan ceritanya, hantu-hantu bermunculan, mengagetkan karena mereka selalu teriak (saya jadi ga bisa bedakan teriakan penonton dan hantu). Mungkin saya juga kehilangan fokus karena sedang memamah seblak. Semakin ke belakang semakin tidak seram. Dan semakin tidak menarik. Dan akhirnya film selesai, dan berfikir semoga ini jadi The Last Chapter.

Lihat Horor lagi? Nanti dululah.

https://i.pinimg.com/originals/a6/81/1e/a6811eb7a751b50ea23816482bf95a34.jpg

Comments

Popular posts from this blog

Sang Putri dan Sang Pemintal : Breaks Conventional Fairy Tale stories.

Of Mice and Men

I Thank You for Our Good Conversation.