Listful Thinking, Buku untuk Penggila To-Do List

Pernah ngerasa kerjaan banyak banget, ga tahu yang mana yang mau diselesaikan duluan, trus ujung-ujungnya selesainya ga maksimal? Pergi belanja, udah nyampe rumah baru nyadar yang mau dibeli malah ga kebeli, yang dibawa pulang malah barang-barang ga penting, nginap di tempatnya teman pas mau mandi baru ingat sikat gigi ga kebawa. Atau bawa pemutar MP3 tapi ga bawa earphone, mau beli Hp baru trus bingung pas dihadapkan dengan berbagai merk dan spesifikasi, atau yang paling ga penting, sore ini saya mau nonton anime apa. Hal-hal yang saya sebutkan itu sering banget saya alami malah banyak hal-hal lain yang juga lupa saya ketik padahal tadinya sudah ingat-ingat apa aja yang mau ditulis.
sumber http://media.cbsfilms.com/ttdl/site/images/landing/landing_todolist_big.png

Awalnya sih ga begitu terganggu dengan urusan lupa melupa, tapi begitu kerja rasanya banyak hal yang mau dilakukan dan banyak yang telah dilakukan tetapi kerjaan kok ga kelar-kelar, atau kelar dengan hasil yang menurut saya ga memuaskan banget. Hal ini kerasa banget tahun lalu waktu jadi PI dan PJT di dua penelitian berbeda dan harus membuat beberapa laporan. Kocar-kacir, pengen ngerjain semua sekaligus, akhirnya malah stres sendiri.

Berbagai hal telah saya coba untuk fokus pada sebuah pekerjaan yang mau dilakukan lebih dahulu, salah satunya membuat daftar yang mau dilakukan. Tetapi terkadang daftar hanyalah daftar. Pemanfaatannya ga maksimal. Saya gampang terdistraksi sih. Trus daftar yang saya buat hanya mencakup kerjaan yang dikantor aja, dan hanya saya kerjakan di kantor, jadi personal lifenya masih morat-marit. Saya sebenarnya ga suka beraktivitas berdasarkan daftar, saya pernah bilang ke seorang teman kalo saya ga mau jadi budak daftar. Karena rasanya hidupnya jadi terikat. Saya tipenya impulsif sih, dari rumah pengen makan bebek goreng, begitu sampai di tempat mesannya malah jadi mie goreng. Saya  tahu kalo membuat daftar itu berguna banget, terbukti kalo saya mau pergi-pergi DL lama atau mau pulang, membuat daftar barang yang mau saya bawa itu menghindarkan saya dari kesusahan akibat kelupaan bawa sikat gigi. Sayangnya ga saya aplikasikan terus menerus, jadi kalo nginap cuma weekend di Jogja saya sering kelupaan alat mandi. jadilah saya mengoleksi banyak sikat gigi.

Saya tidak pernah kepikiran untuk mengupgrade sistem to-do list yang saya lakukan. Sampai saya mengunjungi pameran buku di Depo Pelita (FYI : Depo Pelita itu sebenarnya adalah one stop center untuk pembelian barang-barang untuk membangun rumah dan seisi-isinya). Nah, pas liat-liat buku-buku yang digelar, saya tertarik dengan sebuah buku dengan judul Listful Thinking. Saya tertarik dengan tulisan “ Menggunakan To-Do List untuk mencapai performa yang lebih produktif, sangat sukses, dan tanpa tekanan”. Saya tertarik dengan kata-kata tanpa tekanan. Selain itu sebuah endorse dari Gretchen Rubin (seorang penulis) menyebutkan “lebih banyak pekerjaan bisa diselesaikan dan tentunya sambil bersenang-senang”. Saya banget! Ingin pekerjaan selesai tetapi tidak kehilangan waktu untuk bersantai. Jadilah buku ini saya beli.


Buku Listful Thinking ini ditulis oleh Paula Rizzo, seorang produser program kesehatan senior di Fox News Channel. Paula menyebut dirinya seorang glazomania yaitu seorang yang memiliki kecintaan dengan daftar. Paula menganggap semua kesuksesan yang dia raih adalah hasil dari kebiasaannya membuat daftar. Buku ini dialih bahasakan oleh Evie Chandra dan diterbitkan oleh Metagraf, Creative Imprint of Tiga Serangkai. Saya  belinya pameran, jadi mungkin harganya lebih murah dari harga di toko buku.

Setelah saya beli, bukunya ga langsung saya baca ha..ha.. Saya sedang ketagihan anime, jadi banyak buku-buku yang saya abaikan. Sebenarnya sih bukan hal yang baru saya kecanduan anime, tetapi saat saya koass saya telah berhasil mengendalikan kencanduan saya terhadap manga dan anime, tetapi karena terjadi sesuatu hal, pelarian saya sekarang adalah anime. Dan karena semakin banyak hal yang saya abaikan demi memberi waktu saya menonton anime, saya memutuskan untuk membuka buku ini. Endorsment-endorsment untuk buku ini, prakata oleh Julie Morgenstern, dan pendahuluan oleh penulis Paula Rizzo membuat saya bersemangat untuk “menata” lagi strategi saya dalam bekerja dan bersenang-senang. Paula Rizzo mengklaim buku ini bermanfaat untuk :

  •            Membantu lebih produktif dan efisien di rumah maupun di tempat kerja
  •       Memberi strategi baru, sehingga bisa membuat daftar dengan cara yang lebih baik
  •       Menyisakan lebih banyak waktu, bisa melakukan hal-hal yang lebih disukai
  •       Membantu mengalihdayakan sejumlah aspek hidup, sehingga tidak semua pekerjaan dilakukan sediri
  •       Mengenalkan aplikasi, layanan, dan situs web yang membantu mengatur pekerjaan
  •      Membuat pintar memberi kado, bisa mengadakan pesta yangmeriah, dan pandai bersosialisasi karena punya lebih banyak waktu
  •        Mengurangi stres

Punya lebih banyak waktu melakukan hal yang disukai, tanpa stres tetapi pekerjaan beres, siapa yang ga mau?

Hari ini saya baru membaca sampai pendahuluan, dan sang penulis meminta pembacanya membuat daftar 3 hal yang ingin didapatkan dari buku ini. Pendahuluan saja sudah ada daftar yang harus dibuat hehe.. Jadi, apa yang saya harapkan setelah saya membaca buku ini?
  •       Menjadi lebih fokus. Saya berharap dengan daftar yang lebih baik, saya bisa memberikan skala prioritas pekerjaan yang harus saya selesaikan terlebih dahulu. Saya bisa menyelesaikan acara belanja bulanan dengan cepat karena tidak perlu berhenti untuk mengingat-ingat apa yang mau dibeli.
  •        Lebih teratur dan rapi. Perlu banget ini.
  •      Lebih irit. Hmm, ini juga berhubungan dengan skala prioritas. Kalo udah punya list barang yang dibutuhkan atau diinginkan, semoga (semoga loh ya) ga tergoda lagi liat-liat barang yang lain yang ujung-ujungnya ngeluarin budget lebih karena beli barang yang belum terlalu dibutuhkan.

Selain menerbitkan buku listful thinking, Paula Rizzo juga  memiliki sebuah situs web yaitu ListProducer.com. Saya telah mebuka site tersebut dan menemukan beberapa To-Do List yang dibuat untuk membantu para penggila list. Jenisnya ada macam-macam seperti list kalau mau pindahan, list untuk emergency situation, bahkan list berkas apa aja yang perlu diamankan. Semua list tersebut bisa didownload dengan format pdf. Jadi yang butuh list secara cepat atau yang mau belajar membuat list bisa berkunjung ke web tersebut.


Comments

Popular posts from this blog

Sang Putri dan Sang Pemintal : Breaks Conventional Fairy Tale stories.

Of Mice and Men

I Thank You for Our Good Conversation.